Rabu, 21 November 2012

Warga Terkesan dengan Visi Jokowi soal Betawi

                             Warga Terkesan dengan Visi Jokowi soal Betawi
Penulis : Noory Okthariza | Rabu, 21 November 2012 | 16:13 WIB
Dibaca: 2415

Share:
Warga Terkesan dengan Visi Jokowi soal Betawi KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau kawasan wisata budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta, Rabu, (21/11/2012).

TERKAIT:
  • Jokowi Akan Bangun Masjid Raya Betawi Tahun Depan
  • 2013, Pegawai Pemprov Pakai Seragam Betawi
  • Jokowi Ingin Jakarta Berkarakter Betawi
  • Tenggak Bir Pletok, Jokowi Terkesan Setu Babakan
  • Jokowi Anggarkan Rp 291 M untuk Setu Babakan
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Penasihat Badan Musyawarah Betawi Effendi Yusuf mengaku terkesan dengan kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012) siang. Ia berharap, apa yang disampaikan Gubernur pada dialog bersama Bamus Betawi dapat segera direalisasikan.
"Anda dengar sendiri apa yang disampaikan Pak Gubernur. Beliau bukan orang Betawi, tapi visinya untuk memajukan budaya Betawi luar biasa," kata Effendi kepada Kompas.com pascadialog bersama Jokowi.
Kunjungan Jokowi ini merupakan kunjungan dadakan. Efendi yang menjadi moderator dalam dialog tersebut mengaku baru tahu tadi pagi bahwa Jokowi berkunjung ke Setu Babakan. "Saya diberi tahu kalau jam 11.00 ini Pak Jokowi mau ke sini. Jadi kita langsung buru-buru ke sini dengan persiapan apa adanya," ujarnya.
Selain apa yang disampaikan Jokowi, Effendi berharap mata pelajaran Betawi bisa dimasukkan dalam muatan lokal di sekolah-sekolah. Hal itu bertujuan agar anak-anak muda di Jakarta dapat mengenal kebudayaan kotanya sedini mungkin.
Sementara itu, Sibroh Malisi selaku Ketua Komite Kesenian dan Pemasaran Lembaga Pengelola Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan merasa senang dengan kunjungan Jokowi yang tidak direncanakan sebelumnya. Ia berharap, pembangunan kawasan wisata yang saat ini sedang dilaksanakan di Setu Babakan dapat berjalan optimal.
"Kita sedang membangun ruang pementasan, galeri, dan rumah adat untuk menunjang kegiatan-kegiatan kebudayaan di sini. Ini kan (Setu Babakan) boleh dibilang cagar budaya Betawi terbesar yang ada di Jakarta. Jadi, wajar kalau Pak Jokowi memberi perhatian lebih," katanya.
Seorang warga Setu Babakan bernama Yanto yang mengikuti acara tersebut terkesan dengan cara jalan Jokowi yang menurutnya cepat sekali. "Saya saja susah mengimbanginya, Mas. Dari Setu Babakan terus naik ke rumah adat, cepat sekali jalannya," tutur Yanto.
Dalam dialog bersama Bamus Betawi, Jokowi mengingatkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman untuk tidak setengah-setengah dalam merencanakan pembangunan beserta program kesenian dan kebudayaan Betawi di Setu Babakan. Ini sejalan dengan visi Jokowi yang ingin membuat Jakarta sebagai kota yang berkarakter. "Jakarta harus jadi barometer kebudayaan nasional, menjadi kota yang berbudaya," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyatakan akan membangun Masjid Raya Betawi di wilayah Jakarta Barat. Pembangunan ini akan dimulai pada 2013.
Editor :
Laksono Hari W

Pentingnya Menjaga Jarak Kehamilan

     
775
com_content.article
(2 votes, average 5.00 out of 5)
Pentingnya Menjaga Jarak Kehamilan5.00 out of 50 based on 2 voters.


Advertisement
menjaga jarak kehamilanSetelah kelahiran anak pertama, Tak sedikit perempuan yang ingin segera mendapatkan kehamilan kembali. Banyak alasan yang menjadikan ingin segera kembali mendapat momongan, di mulai dari ingin segera melengkapi anak pertama dengan adiknya, kalo anak pertama laki-laki ingin segera anak keduanya perempuan, agar jarak antara kakak dan adiknya tidak terlalu jauh, mumpung usia ibu masih muda dan alasan lain yang menyebabkan ingin segera mendapat kehamilan kembali. Wajar memang hal ini adanya, namun tentunya harus diperhitungkan matang-matang baik dilihat dari berbagai sisi.

Resiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Jika jarak kehamilan terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya, maka akan banyak resiko yang menimpa baik ibu maupun janinnya. Rahim yang masih belum pulih benar akibat persalinan sebelumnya belum bisa memaksimalkan pembentukan cadangan makanan bagi janin dan untuk ibu sendiri. Akibatnya bayi akan terlahir dengan berat badan rendah, kekurangan zat gizi sehingga bayi menjadi tidak sehat. Selain itu bayi juga rentan terhadap kelainan plasenta, pertumbuhan yang terhadap dan penelitian terakhir munjukkan bayi dengan jarak kehamilan terlalu dekat rentan terkena autisme. Semua ini tentunya akan mengurangi kualitas dari bayi itu sendiri. Bagi ibu sendiri meningkatkan resiko terkena anemia akut. Ibu hamil yang terkena anemia akut akan meningkatkan resiko terhadap perdarahan,komplikasi kehamilan, bayi terlahir prematur, resiko perdarahan saat persalinan dan resiko terburuk yaitu keguguran.
Selain itu, pertimbangan non medis pun harus diperhatikan. Diantaranya misal biaya untuk kebutuhan kehamilan, persalinan dan persiapan bayi yang kembali harus segera di persiapkan. Selain itu, perkembangan usia dan psikologis anak pertama yang belum cukup, akan mengganggu kehadiran buah hati yang baru. Berdasarkan penelitan, usia anak kurang dari 1 tahun mudah sekali cemburu, sehingga apabila ada kehadiran anggota keluarga baru, dikhawatirkan hal ini akan membuat hubungan menjadi tidak harmonis karena adanya persaingan dan Kondisi ini juga akan membuat anda semakin stress. Anda akan sensitif, mudah lelah dan hal ini bisa mengganggu keharmonisan keluarga. Oleh karena itu, diharapkan ibu jangan terburu-buru untuk segera mendapatkan kehamilan mengingat resiko-resiko diatas.

Jarak Kehamilan Yang Aman

Jarak kehamilan yang aman kami sarankan adalah antara 18 sampai 48 bulan sejak dari persalinan sebelumnya. Jarak 12 bulan pun sebetulnya bisa saja, namun sebaiknya di konsultasikan dulu dengan dokter anda. Dengan memberi jarak kehamilan yang aman tentunya akan menghindarkan ibu dan bayi dari berbagai resiko yang telah di sebutkan di atas. Rahim akan mendapatkan cukup istirahat, cukup waktu untuk menyiapkan diri sehingga asupan nutrisi kepada bayi akan berjalan dengan baik dan tentunya pada akhirnya akan menjadikan bayi sehat dan berkualitas. Faktor non medis juga, seperti memberi ruang kepada suami sehubungan dengan penghasilan, mental anak pertama yang sudah siap dengan kehadiran adiknya yang membuat kehadiran buah hati baru memang menjadi dambaan. Dan tentunya hal ini akan membuat keluarga anda makin harmonis dan berkualitas.


Sumber : Pentingnya Menjaga Jarak Kehamilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar