Pekerjaan Terbengkalai Gara-gara Premium Langka
Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Selasa, 27 November 2012 | 14:40 WIB
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO
Stok bahan bakar jenis premium di sejumlah Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta, mengalami kekurangan.
TERKAIT:
- Basuki Serahkan Soal Kelangkaan Premium ke Pemerintah Pusat
- Premium Habis di Sejumlah SPBU
- 19 Desember, Jatah Premium di Jakarta Habis
Budi Sumarsono (30), salah seorang kurir jasa pelayanan antarbarang, mengungkapkan rasa kesalnya atas kelangkaan premium. Pasalnya, Budi terpaksa berada di jalan lebih lama untuk mencari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual premium.
"Kemarin parahnya. Di Depok saja saya sudah susah cari Premium. Setelah itu di Pondok Indah, saya muter-muter nyari premium baru dapat di SPBU ke tiga," ujarnya saat ditemui Kompas.com di SPBU Pinang Ranti, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2012) pagi.
Hal senada juga diungkapkan Agus Sunarto (22), warga Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mahasiswa semester akhir di sebuah universitas di bilangan Kalimalang tersebut terpaksa telat masuk kuliah karena waktunya terbuang untuk mencari premium di SPBU yang dilewatinya.
"Dua SPBU di Jalan Raya Bogor tadi kosong semua, panik saya, soalnya sedikit lagi habis ini. Akhirnya nyari di Pinang Ranti sini, nggak apa-apa deh telah sedkit," ujar Agus.
Konsumen lainnya, Fana (26), mengungkapkan, kelangkaan bahan bakar premium seharusnya tak perlu terjadi. Pasalnya, pembatasan BBM bersubsidi tak jadi dilakukan oleh Pertamina. Terlebih hal tersebut memberatkan masyarakat luas.
"Setahu saya kan nggak jadi, karena kan banyak yang protes. Kasihan orang-orang yang kerja tergantung sama BBM, kayak sopir, ojek," ujar pria yang bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan ternama tersebut.
Sebelumnya diberitakan, kelangkaan premium di wilayah DKI Jakarta disebabkan oleh kebijakan pembatasan oleh Pertamina. Kuota solar subsidi di DKI Jakarta diprediksi habis 30 November 2012. Sementara untuk bensin premium subsidi akan habis pada 19 Desember 2012.
Berita terkait dapat diikuti di topik :
SUBSIDI UNTUK ORANG KAYA?
Editor :
Hertanto Soebijo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar