Orang Gemuk Lebih Bahagia
Penulis : Lusia Kus Anna |
Rabu, 21 November 2012 | 14:14 WIB
|
Share:
SHUTTERSTOCK
Dengan menjaga pola makan dan pola hidup sehat, orang gemuk juga bisa sehat kok.
TERKAIT:
- Ibu Gemuk Anak Juga Berisiko Gemuk
- Perempuan Gemuk Sulit Terangsang?
- Gemuk Bukan Berarti Tidak Fit
- 5 Alasan Mengapa Kurang Tidur Bikin Gemuk
KOMPAS.com — Meski kegemukan bisa menurunkan rasa pede seseorang,
nyatanya banyak orang berbobot subur yang tampak lebih gembira
dibandingkan dengan orang yang kurus. Para ilmuwan berhasil menguak
rahasianya.
Menurut penelitian tim dari McMaster University di Kanada, pada orang-orang gemuk banyak ditemukan gen lemak FTO alias gen bahagia. FTO adalah gen utama yang berkontribusi pada obesitas. Akan tetapi, gen ini juga berkaitan dengan rendahnya risiko depresi.
Pada awalnya tim dari Kanada itu ingin meneliti tentang genetik dan status psikiatri para pasien yang mengikuti studi EpiDREAM. Dalam studi ini dianalisis 17.200 contoh DNA dari para partisipan di 21 negara.
Hasil analisis menunjukkan, mereka yang memiliki gen FTO cenderung lebih jarang depresi. Penurunan risiko depresi pada orang yang memiliki gen tersebut sekitar 8 persen.
"Memang perbedaan 8 persen tak akan berpengaruh banyak pada aktivitas harian pasien, tetapi kami menemukan molekul baru yang terkait dengan depresi," kata Profesor David Meyre.
Studi yang dilakukan Meyre merupakan studi pertama yang mengaitkan antara gen obesitas FTo dengan perlindungan terhadap depresi.
Menurut penelitian tim dari McMaster University di Kanada, pada orang-orang gemuk banyak ditemukan gen lemak FTO alias gen bahagia. FTO adalah gen utama yang berkontribusi pada obesitas. Akan tetapi, gen ini juga berkaitan dengan rendahnya risiko depresi.
Pada awalnya tim dari Kanada itu ingin meneliti tentang genetik dan status psikiatri para pasien yang mengikuti studi EpiDREAM. Dalam studi ini dianalisis 17.200 contoh DNA dari para partisipan di 21 negara.
Hasil analisis menunjukkan, mereka yang memiliki gen FTO cenderung lebih jarang depresi. Penurunan risiko depresi pada orang yang memiliki gen tersebut sekitar 8 persen.
"Memang perbedaan 8 persen tak akan berpengaruh banyak pada aktivitas harian pasien, tetapi kami menemukan molekul baru yang terkait dengan depresi," kata Profesor David Meyre.
Studi yang dilakukan Meyre merupakan studi pertama yang mengaitkan antara gen obesitas FTo dengan perlindungan terhadap depresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar