Kamis, 22 November 2012

Artis Direkrut Agar Memenangkan Pilgub Secara Instan Iman Herdiana - Okezone Jum'at, 23 November 2012 09:07 wib detail berita Ilustrasi Pilgub Jabar (Foto: Feri Usmawan/okezone) BANDUNG- Tampilnya banyak selebritas politik di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 dinilai sebagai bentuk kegagalan partai politik (parpol) sebagai agregator kepentingan rakyat. Analis politik dari Point Indonesia, Karel Harto Susetyo, menyatakan, buruknya kinerja parpol sebagai agregator kurang mendapat tempat di masyarakat. Hal itu membuat parpol berjarak dengan masyarakat. Masyarakat enggan berinteraksi dengan parpol atau politik. Menurutnya, saat ini tingkat partisipasi masyarakat terhadap parpol hanya 20 persen, bahkan jika dihitung berdasarkan kepemiliki kartu tanda anggota (KTA) parpol jumlahnya lebih kecil lagi. "Kalaupun ada interaksi, sifatnya hanya temporer tiap 5 tahun sekali pas ada pemilu atau pilkada," tutur Karel di Bandung, Kamis (22/11/2012). Peneliti dari Universitas Indonesia (UI) itu menambahkan, gagalnya kinerja di masyarakat membuat parpol sulit melakukan rekruitmen kader. Seharusnya parpol memiliki organisasi sayap politik pemuda, mahasiswa, tani, buruh dan lainnya. "Tapi itu tidak terjadi, karena ada gap antara parpol dan masyarakat. Lalu tiap jelang pemilu parpol memilih mekanisme instan untuk memenangkan hajat politiknya. Caranya, dengan merrekrut orang-orang populer," jelasnya. Konsultan politik ini mencontohkan, biasanya artis atau kiai dijadikan "vote gater" untuk memenangkan pemilu atau pilkada. Perekrutan selebritas politik atau politisi berlatar artis biasanya hanya dalam waktu singkat, paling lama 3-4 bulan. Selebritas politik ini sebelumnya tidak pernah mengorganisir basis dukungan bahkan tidak pernah berinteraksi dengan papolnya sendiri. Pilgub Jabar akan dimulai 24 Februari 2013 diikuti lima pasangan bakal calon, tiga pasang di antaranya berpasangan dengan tokoh berlatar artis yakni inkumben Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS dan koalisi), inkumben Dede Yusuf-Lex Laksamana (Partai Demokrat dan koalisi), dan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP). Sisanya tidak berkoalisi dengan artis yakni, Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim (Partai Golkar) dan satu pasang dari jalur independen Dikdik Arif Mansyur-Cecep NS Toyib. (kem)

Artis Direkrut Agar Memenangkan Pilgub Secara Instan

Iman Herdiana - Okezone
Jum'at, 23 November 2012 09:07 wib
detail berita
Ilustrasi Pilgub Jabar (Foto: Feri Usmawan/okezone)
BANDUNG- Tampilnya banyak selebritas politik di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 dinilai sebagai bentuk kegagalan partai politik (parpol) sebagai agregator kepentingan rakyat.

Analis politik dari Point Indonesia, Karel Harto Susetyo, menyatakan, buruknya kinerja parpol sebagai agregator kurang mendapat tempat di masyarakat.

Hal itu membuat parpol berjarak dengan masyarakat. Masyarakat enggan berinteraksi dengan parpol atau politik.

Menurutnya, saat ini tingkat partisipasi masyarakat terhadap parpol hanya 20 persen, bahkan jika dihitung berdasarkan kepemiliki kartu tanda anggota (KTA) parpol jumlahnya lebih kecil lagi.

"Kalaupun ada interaksi, sifatnya hanya temporer tiap 5 tahun sekali pas ada pemilu atau pilkada," tutur Karel di Bandung, Kamis (22/11/2012).

Peneliti dari Universitas Indonesia (UI) itu menambahkan, gagalnya kinerja di masyarakat membuat parpol sulit melakukan rekruitmen kader. Seharusnya parpol memiliki organisasi sayap politik pemuda, mahasiswa, tani, buruh dan lainnya.

"Tapi itu tidak terjadi, karena ada gap antara parpol dan masyarakat. Lalu tiap jelang pemilu parpol memilih mekanisme instan untuk memenangkan hajat politiknya. Caranya, dengan merrekrut orang-orang populer," jelasnya.

Konsultan politik ini mencontohkan, biasanya artis atau kiai dijadikan "vote gater" untuk memenangkan pemilu atau pilkada.

Perekrutan selebritas politik atau politisi berlatar artis biasanya hanya dalam waktu singkat, paling lama 3-4 bulan. Selebritas politik ini sebelumnya tidak pernah mengorganisir basis dukungan bahkan tidak pernah berinteraksi dengan papolnya sendiri.

Pilgub Jabar akan dimulai 24 Februari 2013 diikuti lima pasangan bakal calon, tiga pasang di antaranya berpasangan dengan tokoh berlatar artis yakni inkumben Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS dan koalisi), inkumben Dede Yusuf-Lex Laksamana (Partai Demokrat dan koalisi), dan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP).

Sisanya tidak berkoalisi dengan artis yakni, Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim (Partai Golkar) dan satu pasang dari jalur independen Dikdik Arif Mansyur-Cecep NS Toyib. (kem)
Iman Herdiana - Okezone
Jum'at, 23 November 2012 09:07 wib
detail berita
Ilustrasi Pilgub Jabar (Foto: Feri Usmawan/okezone)
BANDUNG- Tampilnya banyak selebritas politik di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 dinilai sebagai bentuk kegagalan partai politik (parpol) sebagai agregator kepentingan rakyat.

Analis politik dari Point Indonesia, Karel Harto Susetyo, menyatakan, buruknya kinerja parpol sebagai agregator kurang mendapat tempat di masyarakat.

Hal itu membuat parpol berjarak dengan masyarakat. Masyarakat enggan berinteraksi dengan parpol atau politik.

Menurutnya, saat ini tingkat partisipasi masyarakat terhadap parpol hanya 20 persen, bahkan jika dihitung berdasarkan kepemiliki kartu tanda anggota (KTA) parpol jumlahnya lebih kecil lagi.

"Kalaupun ada interaksi, sifatnya hanya temporer tiap 5 tahun sekali pas ada pemilu atau pilkada," tutur Karel di Bandung, Kamis (22/11/2012).

Peneliti dari Universitas Indonesia (UI) itu menambahkan, gagalnya kinerja di masyarakat membuat parpol sulit melakukan rekruitmen kader. Seharusnya parpol memiliki organisasi sayap politik pemuda, mahasiswa, tani, buruh dan lainnya.

"Tapi itu tidak terjadi, karena ada gap antara parpol dan masyarakat. Lalu tiap jelang pemilu parpol memilih mekanisme instan untuk memenangkan hajat politiknya. Caranya, dengan merrekrut orang-orang populer," jelasnya.

Konsultan politik ini mencontohkan, biasanya artis atau kiai dijadikan "vote gater" untuk memenangkan pemilu atau pilkada.

Perekrutan selebritas politik atau politisi berlatar artis biasanya hanya dalam waktu singkat, paling lama 3-4 bulan. Selebritas politik ini sebelumnya tidak pernah mengorganisir basis dukungan bahkan tidak pernah berinteraksi dengan papolnya sendiri.

Pilgub Jabar akan dimulai 24 Februari 2013 diikuti lima pasangan bakal calon, tiga pasang di antaranya berpasangan dengan tokoh berlatar artis yakni inkumben Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS dan koalisi), inkumben Dede Yusuf-Lex Laksamana (Partai Demokrat dan koalisi), dan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP).

Sisanya tidak berkoalisi dengan artis yakni, Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim (Partai Golkar) dan satu pasang dari jalur independen Dikdik Arif Mansyur-Cecep NS Toyib. (kem)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar