Ditulis oleh administrator
Kandungan
Resiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat
Jika jarak kehamilan terlalu dekat
dengan kehamilan sebelumnya, maka akan banyak resiko yang menimpa baik
ibu maupun janinnya. Rahim yang masih belum pulih benar akibat
persalinan sebelumnya belum bisa memaksimalkan pembentukan cadangan
makanan bagi janin dan untuk ibu sendiri. Akibatnya bayi akan terlahir
dengan berat badan rendah, kekurangan zat gizi sehingga bayi menjadi
tidak sehat. Selain itu bayi juga rentan terhadap kelainan plasenta,
pertumbuhan yang terhadap dan penelitian terakhir munjukkan bayi dengan
jarak kehamilan terlalu dekat rentan terkena autisme. Semua ini tentunya
akan mengurangi kualitas dari bayi itu sendiri. Bagi ibu sendiri
meningkatkan resiko terkena anemia akut. Ibu hamil yang terkena anemia
akut akan meningkatkan resiko terhadap perdarahan,komplikasi kehamilan,
bayi terlahir prematur, resiko perdarahan saat persalinan dan resiko
terburuk yaitu keguguran.
Selain itu, pertimbangan non medis pun
harus diperhatikan. Diantaranya misal biaya untuk kebutuhan kehamilan,
persalinan dan persiapan bayi yang kembali harus segera di persiapkan.
Selain itu, perkembangan usia dan psikologis anak pertama yang belum
cukup, akan mengganggu kehadiran buah hati yang baru. Berdasarkan
penelitan, usia anak kurang dari 1 tahun mudah sekali cemburu, sehingga
apabila ada kehadiran anggota keluarga baru, dikhawatirkan hal ini akan
membuat hubungan menjadi tidak harmonis karena adanya persaingan dan
Kondisi ini juga akan membuat anda semakin stress. Anda akan sensitif,
mudah lelah dan hal ini bisa mengganggu keharmonisan keluarga. Oleh
karena itu, diharapkan ibu jangan terburu-buru untuk segera mendapatkan
kehamilan mengingat resiko-resiko diatas.
Jarak Kehamilan Yang Aman
Jarak kehamilan yang aman kami sarankan
adalah antara 18 sampai 48 bulan sejak dari persalinan sebelumnya. Jarak
12 bulan pun sebetulnya bisa saja, namun sebaiknya di konsultasikan
dulu dengan dokter anda. Dengan memberi jarak kehamilan yang aman
tentunya akan menghindarkan ibu dan bayi dari berbagai resiko yang telah
di sebutkan di atas. Rahim akan mendapatkan cukup istirahat, cukup
waktu untuk menyiapkan diri sehingga asupan nutrisi kepada bayi akan
berjalan dengan baik dan tentunya pada akhirnya akan menjadikan bayi
sehat dan berkualitas. Faktor non medis juga, seperti memberi ruang
kepada suami sehubungan dengan penghasilan, mental anak pertama yang
sudah siap dengan kehadiran adiknya yang membuat kehadiran buah hati
baru memang menjadi dambaan. Dan tentunya hal ini akan membuat keluarga
anda makin harmonis dan berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar