Sabtu, 26 Januari 2013

Penyebab Kematian Maternal Pada pembahasan Penyebab Kematian Maternal yang meliputi penyebab kematian ibu hamil, penyebab angka kematian ibu, penyebab kematian bayi, juga angka kematian ibu ini merupakan rangkaian bahasan dari pembahasan sebelumnya yaitu Definisi Dan Tingkat Kematian Maternal, yang mana didalamnya akan membahas berbagai hal penyebab dari pada adanya Kematian Maternal tersebut. PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL Penyebab Kematian Maternal merupakan suatu hal yang cukup kompleks, yang dapat digolongkan pada faktor-faktor : (a) reproduksi, (b) komplikasi obstetrik, (c) pelayanan kesehatan, dan (d) sosioekonomi. Faktor-faktor reproduksi Usia. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian Maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun. Paritas. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau di cegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak di rencanakan. Kehamilan yang tidak di inginkan. World Fertility Survey yang di adakan di 40 negara sedang berkembang menyatakan bahwa 40-60% wanita berkeluarga tidak ingin menambah jumlah anak lagi. Namun 50-75% dari jumlah ini ternyata tidak menggunakan salah satu metoda kontrasepsi efektif, sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak di inginkan masih cukup besar. Komplikasi obstetrik Perdarahan pada abortus. Perdarahan per vaginam yang terjadi pada kehamilan trimester pertama umumnya di sebabkan oleh abortus, dan hanya sebagian kecil saja karena sebab-sebab lain. Abortus inkomplit dapat pula di dahului oleh upaya abortus provokatus pada kehamilan yang tidak di inginkan. Data tentang abortus, termasuk abortus provokatus, sangat sulit di peroleh, bahkan di negara-negara maju sekalipun. Kehamilan ektopik. Data tentang kematian maternal karena kehamilan ektopik juga sulit di peroleh, lebih-lebih jika kematian terjadi di tempat yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan sehingga diagnosis dan kausa mortis tidak sempat di buat . Penyakit radang panggul, penyakit hubungan seksual, atau infeksi pasca abortus sering merupakan faktor predisposisi pada kehamilan ektopik. Perdarahan pada kehamilan trimester ketiga. Penyeb utama Perdarahan ini adalah plasenta previa dan solusio plasenta. Pada keadaan ini tindakan segera sangat di perlukan. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang di perlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi. Perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum yang di sebabkan oleh atonia uteri atau sisa plasenta sering berlangsung sangat banyak dan cepat. Renjatan karena perdarahan banyak akan segera di susul dengan kematian maternal, jika masalah ini tidak dapat di atasi secara cepat dan tepat oleh tenaga yang terampil dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Infeksi nifas. Infeksi nifas dapat terjadi pada pertolongan persalinan yang tidak mengindahkan syarat-syarat asepsis-antisepsis, partus lama, ketuban pecah dini, dan sebagainya. Gestosis. Penyebab gestosis sampai saat ini belum di ketahui benar. Namun, tanda-tanda dini gestosis perlu di kenal oleh bidan atau dukun terlatih. Primipara dan gravida pada usia di atas 35 tahun merupakan kelompok risiko tinggi untuk gestosis. Kematian maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklampsia. Distosia. Keadaan lingkungan yang kurang sehat, malnutrisi, penyakit infeksi semasa kanak-kanak dapat menghambatnya pertumbuhan dan ukuran-ukuran panggul yang kecil. Panggul kecil dapat menyebabkan timbulnya distosia. Selain itu distosia dapat pula terjadi pada kelainan presentasi janin. Pada kehamilan paritas tinggi sering kali terjadi letak lintang. Jika distosia tidak di atasi secara dini, dapat timbul partus lama, bahkan ruptura uteri. Pada keadaan sedemikian, kematian maternal akan meningkat sangat tinggi. Pengguguran kandungan. Pengguguran kandungan yang di lakukan secara ilegal, merupakan salah satu penyebab kematian maternal yang penting. Sisa jaringan, serta tindakan yang tidak steril serta tidak aman secara medis akan berakibat timbulnya perdarahan dan sepsis. Faktor-faktor pelayanan kesehatan Selain faktor-faktor reproduksi dan komplikasi obstetrik yang di uraikan di atas, ternyata faktor-faktor pelayanan kesehatan mempunyai peran sangat besar dalam kematian maternal ini. Faktor-faktor tersebut meliputi, (1) Kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal, (2) asuhan medik yang kurang baik, dan (3) kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa. Faktor-faktor sosiobudaya Kemiskinan, ketidak tahuan, kebodohan, dan rendahnya status wanita merupakan beberapa faktor sosiobudaya yang berperan pada tingginya angka kematian maternal. Transportasi yang sulit, ketidak mampuan membayar pelayanan yang baik, pantangan makanan tertentu pada wanita hamil, dan sebagainya juga merupakan faktor-faktor yang ikut berperan. Memperhatikan hal-hal tersebut di atas jelaslah bahwa angka kematian maternal yang tinggi di suatu negara sesungguhnya mencerminkan rendahnya mutu pelayanan kesehatan, terutama sistem rujukannya, tingkat kesejahtraan rakyat dalam arti luas, faktor-faktor demografis dan geografis, dan sebagainya.

Penyebab Kematian Maternal

Pada pembahasan Penyebab Kematian Maternal yang meliputi penyebab kematian ibu hamil, penyebab angka kematian ibu, penyebab kematian bayi, juga angka kematian ibu ini merupakan rangkaian bahasan dari pembahasan sebelumnya yaitu Definisi Dan Tingkat Kematian Maternal, yang mana didalamnya akan membahas berbagai hal penyebab dari pada adanya Kematian Maternal tersebut.


PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL
Penyebab Kematian Maternal merupakan suatu hal yang cukup kompleks, yang dapat digolongkan pada faktor-faktor : (a) reproduksi, (b) komplikasi obstetrik, (c) pelayanan kesehatan, dan (d) sosioekonomi.

Faktor-faktor reproduksi
Usia. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian Maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun.

Paritas. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau di cegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak di rencanakan.

Kehamilan yang tidak di inginkan. World Fertility Survey yang di adakan di 40 negara sedang berkembang menyatakan bahwa 40-60% wanita berkeluarga tidak ingin menambah jumlah anak lagi. Namun 50-75% dari jumlah ini ternyata tidak menggunakan salah satu metoda kontrasepsi efektif, sehingga kemungkinan  terjadinya kehamilan yang tidak di inginkan masih cukup besar.

Komplikasi obstetrik
Perdarahan pada abortus. Perdarahan per vaginam yang terjadi pada kehamilan trimester pertama umumnya di sebabkan oleh abortus, dan hanya sebagian kecil saja karena sebab-sebab lain. Abortus inkomplit dapat pula di dahului oleh upaya abortus provokatus pada kehamilan yang tidak di inginkan. Data tentang abortus, termasuk abortus provokatus, sangat sulit di peroleh, bahkan di negara-negara maju sekalipun.

Kehamilan ektopik. Data tentang kematian maternal karena kehamilan ektopik juga sulit di peroleh, lebih-lebih jika kematian terjadi di tempat yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan sehingga diagnosis dan kausa mortis tidak sempat di buat . Penyakit radang panggul, penyakit hubungan seksual, atau infeksi pasca abortus sering merupakan faktor predisposisi pada kehamilan ektopik.

Perdarahan pada kehamilan trimester ketiga. Penyeb utama Perdarahan ini adalah plasenta previa dan solusio plasenta. Pada keadaan ini tindakan segera sangat di perlukan. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang di perlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi.

Perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum yang di sebabkan oleh atonia uteri atau sisa plasenta sering berlangsung sangat banyak dan cepat. Renjatan karena perdarahan banyak akan segera di susul dengan kematian maternal, jika masalah ini tidak dapat di atasi secara cepat dan tepat oleh tenaga yang terampil dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai.

Infeksi nifas. Infeksi nifas dapat terjadi pada pertolongan persalinan yang tidak mengindahkan syarat-syarat asepsis-antisepsis, partus lama, ketuban pecah dini, dan sebagainya.

Gestosis. Penyebab gestosis sampai saat ini belum di ketahui benar. Namun, tanda-tanda dini gestosis perlu di kenal oleh bidan atau dukun terlatih. Primipara dan gravida pada usia di atas 35 tahun merupakan kelompok risiko tinggi untuk gestosis. Kematian maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklampsia.

Distosia. Keadaan lingkungan yang kurang sehat, malnutrisi, penyakit infeksi semasa kanak-kanak dapat menghambatnya pertumbuhan dan ukuran-ukuran panggul yang kecil. Panggul kecil dapat menyebabkan timbulnya distosia. Selain itu distosia dapat pula terjadi pada kelainan presentasi janin. Pada kehamilan paritas tinggi sering kali terjadi letak lintang. Jika distosia tidak di atasi secara dini, dapat timbul partus lama, bahkan ruptura uteri. Pada keadaan sedemikian, kematian maternal  akan meningkat sangat tinggi.

Pengguguran kandungan. Pengguguran kandungan yang di lakukan secara ilegal, merupakan salah satu penyebab kematian maternal yang penting. Sisa jaringan, serta tindakan yang tidak steril serta tidak aman secara medis akan berakibat timbulnya perdarahan dan sepsis.

Faktor-faktor pelayanan kesehatan
Selain faktor-faktor reproduksi dan komplikasi obstetrik yang di uraikan di atas, ternyata faktor-faktor pelayanan kesehatan mempunyai peran sangat besar dalam kematian maternal ini. Faktor-faktor tersebut meliputi, (1) Kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal, (2) asuhan medik yang kurang baik, dan (3) kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa.

Faktor-faktor sosiobudaya
Kemiskinan, ketidak tahuan, kebodohan, dan rendahnya status wanita merupakan beberapa faktor sosiobudaya yang berperan pada tingginya angka kematian maternal. Transportasi yang sulit, ketidak mampuan membayar pelayanan yang baik, pantangan makanan tertentu pada wanita hamil, dan sebagainya juga merupakan faktor-faktor yang ikut berperan.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas jelaslah bahwa angka kematian maternal yang tinggi di suatu negara sesungguhnya mencerminkan rendahnya mutu pelayanan kesehatan, terutama sistem rujukannya, tingkat kesejahtraan rakyat dalam arti luas, faktor-faktor demografis dan geografis, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar