Kamis, 17 Januari 2013

Kembali ke Tanah Air, Membantu Warga



 
 
 
 
 - Mengecap pendidikan di luar negeri tidak membuat mahasiswa Indonesia yang sedang bersekolah di luar negeri lupa akan Tanah Air-nya. Kegiatan Misi Kami Peduli 2012 menjadi salah satu bukti Perkumpulan Pelajar Indonesia di National University of Singapore (PINUS) tetap mengabdi untuk masyarakat Indonesia.

Tahun 2012 Misi Kami Peduli (MKP) diselenggarakan di Desa Tegal Maja dan Pemenang Timur, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada 7-14 Desember lalu.

Tujuan utama MKP 2012 adalah mempermudah pengadaan air bersih untuk kedua desa itu. Caranya dengan menyumbangkan pipa sepanjang 2,6 kilometer dan 5 km yang menghubungkan langsung sumber air jernih ke kedua desa.

Bantuan pipa diterima oleh Wakil Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar. Dia juga mendorong warga desa untuk memasang pipa sesegera mungkin dalam acara serah terima yang dihadiri sebagian besar penduduk desa itu. ”Kami sudah diberi pipa untuk menyalurkan air bersih. Sekarang kami bergotong royong, saling bantu, memasang dari atas,” katanya.

Ketua MKP 2012 Vanessa Gunawan mengatakan, dengan kegiatan sosial ini diharapkan mahasiswa mempunyai rasa peduli kepada sesama.

”Kami juga ingin membangun kesadaran di antara mahasiswa Indonesia yang beruntung bisa mengenyam pendidikan di luar negeri. Diharapkan peserta MKP memiliki kesadaran sosial yang tinggi dan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya di Singapura untuk membangun bangsa dan membantu sesama,” ujar Vanessa, mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik dan Jurusan Administrasi Bisnis National University of Singapore (NUS).

Tim MKP 2012 yang terjun ke Lombok beranggotakan 24 orang. Namun, bantuan yang diberikan tak berasal dari mereka saja, tetapi dari semua pelajar Indonesia di NUS. Sebelum berangkat ke Lombok, tim MKP 2012 mengadakan serangkaian kegiatan, seperti Hari Olahraga Amal PINUS dan PINUS Games Night 2012 untuk mengumpulkan dana dari kocek mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah universitas di Singapura.

Hasil pengumpulan dana dari kegiatan itu mencapai belasan juta rupiah. Jumlah itu masih ditambah ”pengorbanan” tim MKP 2012 yang mempersiapkan berbagai kegiatan MKP serta mengumpulkan dana di sela-sela kuliah. Itu adalah bukti kepedulian mahasiswa Indonesia di NUS terhadap Tanah Air.

Biji jambu mete

Selain menyumbangkan pipa, tim MKP 2012 juga melakukan rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan niat belajar siswa sekolah dasar dan membantu pengolahan hasil perkebunan. MKP 2012 juga menjangkau sekolah-sekolah setempat serta membagikan buku dan alat tulis.

Bantuan tersebut diberikan kepada 800 anak di Desa Pemenang Timur dan 1.000 anak di Desa Tegal Maja. Senangnya melihat antusiasme anak-anak setempat, bahkan sebagian dari mereka langsung berjanji akan belajar lebih giat lagi.

Tim MKP 2012 juga melakukan kegiatan edukasional yang disesuaikan dengan usia warga, misalnya pembuatan saringan air dari bahan sederhana untuk siswa kelas III-IV SD dan eksperimen simulasi gunung berapi untuk kelas V-VI SD. Kegiatan edukasi tersebut untuk menumbuhkan rasa keingintahuan dalam diri siswa agar mereka giat belajar untuk meraih cita- cita.

Sementara tim MKP 2012 yang bertugas di bidang perkebunan mengadakan pelatihan pengolahan biji jambu mete dengan menggunakan peralatan modern. Di Lombok, petani biji jambu mete umumnya tak mampu mengolah biji jambu mete. Mereka terpaksa menjual mentah dengan harga murah kepada tengkulak.

Ketidakmampuan ini disebabkan petani tak memiliki akses pengetahuan dan alat untuk mengolah biji jambu mete. Keadaan ini menimbulkan inisiatif dari tim MKP 2012 untuk menyumbangkan alat pengupas biji jambu mete dan mengadakan pelatihan tentang cara pengupasan biji mete yang baik dan benar.

Melalui pelatihan ini, diharapkan petani bisa mengolah sendiri biji mete hasil tanaman mereka. Kemampuan tersebut diharapkan membuat petani tidak lagi pasrah diperas tengkulak. Setelah pelatihan, alat-alat pengolah biji mete dari mahasiswa disumbangkan kepada petani untuk dipakai bersama.

Semua kegiatan tersebut tak mungkin dilaksanakan tanpa dana yang mencukupi. Tergerak oleh keinginan membangun Indonesia ke arah yang lebih baik, beberapa perusahaan turut membantu mahasiswa guna meningkatkan kesejahteraan warga Desa Pemenang Timur dan Tegal Maja melalui tim MKP 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar