Kamis, 17 Januari 2013

Banjir Jakarta Bakal Tambah Beban Inflasi



JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir besar kembali melanda Jakarta, Kamis (17/1/2013), dan dikhawatirkan masih akan berlanjut. Banjir ini diperkirakan bakal ikut menambah potensi beban inflasi.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, potensi beban inflasi terjadi karena banjir kemarin melumpuhkan sebagian besar kegiatan ekonomi, terutama di sektor perdagangan, ritel, transportasi, manufaktur, logistik, dan asuransi. "Harga bahan makanan diperkirakan menjadi andil inflasi yang terbesar," kata Lana di Jakarta, Jumat (18/1/2013).
Banjir besar sebelumnya terjadi pada Januari 2007 dengan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp 2,2 triliun. Sebelum banjir Jakarta ini, badai siklon sempat membuat jalur pelayaran terganggu. Nelayan tidak melaut dan distribusi Jawa-Sumatera terputus. Ada kekhawatiran, suplai bahan makanan terganggu.
Hujan lebat di Jakarta dan sekitarnya (Jawa Barat-Puncak dan Bogor) diperkirakan terjadi hingga akhir Januari ini. Meskipun demikian, menurut Lana, sektor berbasis makanan jadi dan obat-obatan akan diuntungkan dalam jangka pendek ini. Sektor berbasis perbaikan rumah, peralatan rumah tangga (elektronik), dan infrastruktur juga akan diuntungkan pasca-banjir ini.
Editor :
Rusdi Amral

Tidak ada komentar:

Posting Komentar