Sabtu, 12 Januari 2013

PAN Soroti Lemahnya Penegakan Hukum



Partai Amanat Nasional (Foto: Dok Okezone)
Partai Amanat Nasional (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti lemahnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi sepanjang 2012 ini. Kendati di sektor ekonomi, baik makro maupun mikro, dinilai PAN mengalami kemajuan.

“Sebagai bangsa yang berdaulat, kita patut bersyukur atas capaian ekonomi nasional. Hal ini bukan saja karena kita lolos dari deraan krisis ekonomi, tetapi GDP kita juga melesat cukup signifikan. Bila pada tahun 1998 baru mencapai USD500, maka kini sudah berada pada angka USD 5800,” kata Ketua Pengembangan Organiasi dan Keanggotaan DDP PAN Ir Hafizs Thohir dalam keterangannya, Sabtu (29/12/2012).

PAN memandang agar momentum perekonomian yang baik ini terus dijaga, bahkan ditingkatkan agar masyarakat semakin sejahtera. Disamping, berbagai kendala yang yang berimplikasi pada laju ekonomi juga perlu terus dibenahi. Hafizs mencontohkan penyerapan belanja modal pemerintah hingga September yang baru mencapai Rp62 triliun. Padahal, pagu dalam APBN Perubahan 2012 sebesar Rp168,7 triliun.

Hafizs juga mengkritisi masalah penegakan hukum, terutama penuntasan kasus Bank Century dan megakorupsi Hambalang. PAN mendorong agar Polri dan KPK bisa bersinergi dalam pengungkapan dan penuntasan kasus-kasus korupsi di semua bidang.

Isu lingkungan juga tidak lepas dari sorotan PAN. Masalah banjir, pengelolaan sampah, dan kemacetan kendaraan di kota-kota besar, hingga kini belum mendapatkan penyelesaian yang memuaskan. PAN mendorong pada pihak-pihak terkait untuk berkoordinasi dan bersinergi dalam mengatasi hal-hal di atas mengingat hal ini merupakan masalah lama yang terus berulang.

PAN juga mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor, serta melindungi kepentingan nasional dengan membatasi serta menghentikan ekspor mineral dan batubara pada 2014.

“Ini merupakan komitmen pemerintah yang patut kita apresiasi bersama,” tandas Hafizs. Dengan kebijakan tersebut, Indonesia akan semakin mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal untuk mendukung industri manufaktur nasional. Kebutuhan akan mineral strategis juga akan mudah dipenuhi dengan adanya kebijakan tersebu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar