Hatta Rajasa (Foto: Dok. Okezone)
"Tulisan itu mampu memberikan harapan untuk ke depan bangsa," ucapnya dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Optimisme dan semangat berkarya generasi muda, Hatta meyakini masih sangat tinggi. Setidaknya hal tersebut terlihat dari antusiasme generasi muda mengikuti kompetisi HRWC, demi mendapat beasiswa dari pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Hatta pun menerangkan, sebuah karya tulis bisa membangun budaya, membiasakan melakukan pembelajaran, menelaah, dan meneliti.
"Tulisan mengajarkan objektifitas, dan kebenaran akademis. Tulisan dapat pula membentuk tatanan kehidupan demokrasi yang makin berkeadaban," lanjutnya.
Kata Hatta, menulis dan membaca menjadikan masyarakat Indonesia rasional menghadapi apapun. "Ini yang diperlukan bangsa untuk maju, bukan bangsa yang sering ngamuk kalau berbeda pandangan," jelasnya.
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Studi Harapan Rakyat (PSHR) Zaenal A Budiyono, kompetisi HRWC bertujuan untuk membangun budaya optimistis di kalangan generasi muda. "Perlu optimisme dan semangat kreatif dari kaum muda agar masa depan bangsa lebih cerah," ucapnya.
Dia menyebut, semula diperkirakan hanya ada sekitar 400 artikel yang terkumpul. Tapi faktanya, sebanyak 1.214 artikel yang masuk ke panitia.
"Ada beberapa mahasiswa dari luar negeri (mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri) seperti Australia, Inggris, Cina dan Sudan yang ikut berkompetensi," lanjutnya.
Dia menyebut, dari ribuan artikel itu, dewan juri menetapkan masing-masing 10 nominator untuk kategori pelajar dan mahasiswa. Selanjutnya per kategori diambil tiga juara.
Untuk kategori pelajar, juara I mendapat beasiswa Rp12 juta, juara II sejumlah Rp8 juta, dan Rp4 juta untuk juara III. Kategori mahasiswa mendapat Rp15 juta bagi juara I, Rp10 juta juara II, dan Rp5 juta juara III.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar