Kamis, 10 Januari 2013

Gervinho Bertekad Bayar Utang di Piala Afrika

Gervinho Bertekad Bayar Utang di Piala Afrika
Kamis, 10 Januari 2013 | 00:24 WIB
Dibaca: 1790
|
Share:
AFP/GLYN KIRK
Striker Arsenal dan timnas Pantai Gading, Gervinho.
TERKAIT
  • Adebayor: Bonus dari Togo Recehan
  • Suporter Anarkistis, Senegal Didiskualifikasi
  • Senegal Tergusur, Ricuh Lawan Pantai Gading
LONDON, KOMPAS.com — Striker Pantai Gading, Gervinho, bertekad membayar kegagalan tahun lalu dengan membawa negerinya juara Piala Afrika 2013. Penyerang Arsenal ini mengatakan, timnya memiliki kualitas untuk tampil sebagai juara.

Pada Piala Afrika 2012, Pantai Gading sangat difavoritkan juara. Didier Drogba dkk pun mulus melangkah ke final. Namun, mimpi mereka untuk juara Piala Afrika pertama sejak 1992 pupus oleh Zambia. Pantai Gading dipaksa kalah 7-8 dalam adu penalti di partai puncak. Salah satu kegagalan itu disebabkan oleh Gervinho yang tak sempurna melakukan tendangan penalti pada kesempatan terakhir.

Sebab itu, dia bertekad membayar kegagalan pribadinya, juga timnya. "Aku sangat senang dan lebih termotivasi daripada tahun lalu, di mana kami kalah di final dan trofi yang sudah lama kami tunggu pun melayang," kata Gervinho di situs resmi Arsenal (www.arsenal.com).

"Kami punya kesempatan untuk menebus kegagalan kami. Kami termotivasi untuk menjuarainya tahun ini dan membebaskan kami dari kutukan yang sudah lama menutupi kami," lanjutnya.

Selain 2012, Pantai Gading juga gagal pada tahun 2006. Saat itu, mereka kalah dari Mesir di partai final juga lewat adu penalti.

"Ini (adu penalti tahun 2012) sangat berat. Aku mencoba untuk tak memikirkannya lagi. Ini harusnya menjadi momen yang hebat, tetapi kemudian berubah menjadi mimpi buruk. Itu membuat kami sangat frustrasi. Targetku kini menebus kesalahanku waktu itu dan aku tahu aku akan bisa melakukannya," tekadnya.

"Kami tahu harus belajar dari kompetisi tahun lalu. Kami tahu harus menghindari adu penalti karena kami tak memiliki penendang yang bagus, terutama diriku," akunya.
Editor : Hery Prasetyo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar