Sabtu, 12 Januari 2013

Diancam Akan Ditangkap, Hercules Tak Genta


Hercules (Dok. Okezone)
Hercules (Dok. Okezone)
JAKARTA - Kubu Hercules Rosario Marshal tidak gentar menghadapi ancaman penangkapan oleh Panglima Angkatan Pertahanan Timor Leste (F-FDTL), Mayor Jenderal Lere Anan Timur. Sebelumnya, Jenderal Lere mengancam akan menangkap Hercules jika ia datang ke Timor Leste.

Kuasa hukum Hercules, Joao Mecho mengatakan, pernyataan Lere tidak perlu ditanggapi secara emosional dan berlebihan. Menurutnya, sebagai panglima militer, Lere sebaiknya menyampaikan hal-hal yang bersifat merangkul bukan justru memprovokasi dengan memerangi Hercules yang juga kelahiran Timor Leste.

"Sebagai tentara ia harusnya menyampaikan pendapat yang lebih berkualitas. Dia harus sadar bahwa dunia harus berputar, dimana terjadi kemerdekaan yang harusnya menjadi milik rakyat. Beliau (Jenderal Lere) itu salah memahami, beliau berpikir kemerdekaan diperoleh dengan perang senjata, padahal bukan. Kemerdekaan diperoleh secara politis," ujar Mecho kepada Okezone, Sabtu (12/1/2013) malam.

Dia mengaku dirinya dan juga Hercules sebagai putra asli kelahiran Timor Leste mendukung penuh jika Timor Leste tetap menjadi bagian dari NKRI. Namun, dia pun sudah ikhlas jika pada kenyataannya pada jajak pendapat, rakyat lebih menghendaki memisahkan diri dari NKRI.

"Hercules tidak memungkiri kami pendukung merah putih. Kemudian terjadi referendum dan penyelesaian sudah final, dan kami sudah mengakui kemerdekaan disana. Jadi, tidak perlu ada  diskriminasi seperti itu. Apa yang dia (Jenderal Lere) katakan bertentangan dengan konstitusi mereka, yakni rekonsiliasi nasional demi persatuan nasional. Kami ikhlas dan rela, walaupun referendum penuh rekayasa politik," paparnya.

Dia pun kembali menegaskan pihaknya sama sekali tidak takut bepergian ke Timor Leste menyusul ancaman tersebut. "Jadi, untuk apa kami takut pergi kesana. Saya dan Hercules anytime kapanpun bepergian kesana siapa takut. Kami juga pergi kesana pakai paspor sudah sesuai prosedur. Bahkan kalau perlu Hercules kesana untuk mengklarifikasi kepada Lere soal tudingannya itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules Rosario Marshal, diancam akan ditangkap oleh Panglima Angkatan Pertahanan Timor Leste (F-FDTL), Mayor Jenderal Lere Anan Timur, jika datang ke Timor Leste.

Seperti dilansir di situs timorhauniandoben.com, Sabtu (12/1/2013), Jenderal Lere menyatakan ketidaksetujuannya dengan kembalinya mantan pro integrasi itu ke Timor Leste.

"Saya mendengar bahwa warga di Atambua ingin kembali ke Timor, saya tidak setuju dengan hal ini. Meskipun beberapa dari pemimpin kita (Timor Leste), ingin menciptakan persatuan nasional," kata Lere, di Desa Bidau, Dili, Timor Leste, pada Sabtu 8 Januari lalu.

Selain itu, Lere juga menyesalkan kedatangan Hercules belum lama ini ke Timor Leste melalui bandara Comoro-Dili. Saat itu, polisi setempat menyambut Hercules layaknya seorang 'presiden'.

"Bagi saya, dia (Hercules) tidak akan pernah menjadi besar, dia menganjurkan kembali ke masa lalu. Ini terlalu merendahkan martabat Timor Leste," terangnya.

Lebih jauh, Lere mengaskan jika Hercules kembali, maka dia akan menangkapnya."Siapa pun tidak bisa datang kemudian mengintervensi Timor Leste, karena sudah menjadi negara, bukan provinsi Indonesia," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar